Saat ini perkembangan teknologi sangatlah pesat. Terlebih teknologi informasi yang ditandai dengan kehadiran internet. Kemajuan teknologi sangat memudahkan hidup kita. Kehidupan terasa lebih nyaman, terutama kenyamanan dalam berkomunikasi. Dengan handphone, kita dapat berinteraksi dengan kerabat tanpa ada batasan jarak dan waktu. Sesuatu yang mustahil dilakukan dimasa lalu. Namun dibalik semua kenyamanan itu banyak hal negatif yang menyertainya, terutama untuk anak-anak.
Mengapa bisa demikian?
Ada fase-fase pertumbuhan anak yang pada setiap fasenya anak akan mengalami pertumbuhan secara fisik dan mental. Dalam setiap fase faktor lingkungan sangat mendukung agar tumbuh kembang anak berjalan secara optimal. Kehadiran dan perhatian orang tua menjadi sangat penting. Tindakan memberi gadget sebagai mainan kepada anak terlihat sangat membantu bagi orang tua yang sibuk. Karena anak menjadi anteng dan tidak rewel. Tapi perlu diketahui terdapat beberapa dampak buruk gadget bagi anak-anak. Diantaranya adalah mata lelah, anak menjadi sulit fokus dan sulit tidur. Masalah mental lain yang dapat timbul akibat anak kecanduan bermain gadget adalah kecemasan, kesepian, rasa bersalah, perubahan suasana hati. Resiko autisme juga mungkin timbul. Anak-anak yang kecanduan gadget juga dapat menjadi agresif dan mudah marah jika tidak diperbolehkan bermain gadget oleh orang tuanya. Apabila hal ini terjadi secara berlarut dapat menghambat tumbuh kembang anak dalam hal menahan diri, berpikir dan mengendalikan emosi.
Akibat buruk kecanduan gadget pada anak hedaknya menjadi perhatian serius para orang tua. Sesibuk-sibuknya orang tua, usahakan jangan memberikan gadget kepada anak sebagai mainan. Carikan bentuk permainan yang lain. Anak membutuhkan perhatian penuh dari orang tua. Anak yang melihat orang tuanya bermain gadget akan merasa kurang diperhatikan. Bahkan akan membuat mereka penasaran dengan gadget yang dipegang dan dimainkan oleh orang tuanya.
Kita masih ingan pada masa Covid 19 yang lalu, pemerintah membuat kebijakan anak-anak untuk belajar di rumah secara online. Keadaan tersebut menuntut anak-anak belajar menggunakan gadget. Ini adalah situasi darurat. Tidak berlangsung selamanya. Jadi setelah belajar gadget yang dipakai agar disimpan kembali oleh orang tua.
Jadi tidak ada waktu yang tepat kapan memberikan gadget kepada anak. Bila Anda mengijinkan anak bermain gadget, durasinya harus dibatasi. Misalnya hanya boleh bermain selama satu jam perhari, saat sudah selesai belajar, mengerjakan PR sekolah, maupun mengerjakan tugas-tugas lainnya. Bila diterapkan dengan tepat, anak akan menjadi disiplin.
Cara mencegah agar anak tidak kecanduan gadget adalah tidak bermain gadget di depan anak-anak. Percuma kalau kita melarang, sedangkan kita sendiri bermain gadget didepan mereka. Anak-anak paling mudah diajar dengan memberi contoh. Apabila anak sudah terlanjur senang bermain gadget, bujuk secara perlahan dengan menawarkan permainan yang lain. Biasanya anak akan senang apabila orang tua ikut bermain dengan mereka. Upaya ini mesti dilakukan. Anda tentu tidak ingin anak Anda terganggu tumbuh kembangnya karena kecanduan gadget bukan?